SEKSUALITAS DAN GENDER

 SEKSUALITAS DAN GENDER


 Physical dan psychological side dari seksualitas 

Karakteristik seks primer :
    Ciri-ciri seks primer terlibat langsung dalam reproduksi manusia. Meskipun belum sepenuhnya berkembang hingga masa pubertas, ciri-ciri fisik ini sudah ada pada bayi saat lahir. Pada wanita, ciri-ciri tersebut antara lain vagina (saluran penghubung dari luar tubuh hingga pembukaan rahim), rahim (rahim), dan ovarium (kelenjar seks wanita). Pada laki-laki, ciri-ciri seks utama meliputi penis (organ tempat laki-laki buang air kecil dan yang menghasilkan sel kelamin atau sperma laki-laki), testis atau testis (kelenjar seks laki-laki), skrotum (kantong luar yang menampung kelenjar seks laki-laki). testis), dan kelenjar prostat (kelenjar yang mengeluarkan sebagian besar cairan yang membawa sperma).

Karakteristik seks sekunder :
    Ciri-ciri seks sekunder berkembang selama masa pubertas dan hanya terlibat secara tidak langsung dalam reproduksi manusia. Ciri-ciri ini berfungsi untuk membedakan laki-laki dari perempuan dan dapat bertindak sebagai daya tarik bagi lawan jenis, memastikan bahwa aktivitas seksual dan reproduksi akan terjadi. Mereka juga, dalam banyak kasus, merupakan kebutuhan fisik untuk reproduksi.



a. Gender
    Gender merupakan aspek psikologis dalam menjadi laki-laki dan perempuan (Ciccarelli dan White, 2015). Penjelasan lainnya dikatakan gender adalah persepsi mengenai menjadi laki-laki dan perempuan (Robert S.Feldman, 2017). Sejatinya sebagai laki-laki ataupun perempuan memiliki standar sifat yang harus mereka penuhi. Ekspektasi budaya dan sosial terhadap bagaimana menjadi laki-laki dan perempuan.Namun masih banyak yang salah sangka dan menyamakan keduanya. Contoh sederhana dari gender yang memandang dari segi psikologis yaitu perempuan identik dengan feminim dan lemah lembut, sedangkan laki-laki identik dengan maskulin dan tegas.

b. Identitas gender
    Identitas gender adalah bagaimana seseorang menganggap dirinya sendiri sesuai gender, yaitu apakah mereka mengidentifikasi diri sebagai laki-laki, perempuan, atau dalam identitas gender lainnya.Identitas gender tidak selalu sesuai dengan jenis kelaminnya, tak jarang ada beberapa yang mengidentifikasi dirinya sebagai transgender. Hal ini disebut juga disforia gender yaitu ketidaksesuaian gender dimana mereka merasa menempati tubuh gender lain, dan memiliki tekanan yang signifikan terhadap ketidaksesuaian tersebut (American Psychiatric Association [APA], 2013). Meskipun penyebab disforia gender ini masih belum jelas, terdapat beberapa bukti yang mengatakan salah satu penyebabnya karena pengalaman saat kanak-kanak. Sementara Sebagian orang yang merasakan hal ini mengganggap dirinya sebagai seorang penderita gender, dan tak jarang yang melakukan operasi secara fisik untuk mendapat kesesuaian gender.

c. Perbedaan gender
    Para peneliti berpendapat bahwa perempuan kemampuan verbalnya lebih unggul dari laki- laki sedangkan laki-laki lebih unggul dalam hal keterampilan. Kemampuan keterampilan dapat diartikan sebagai tingkat kreatif dan terampil seseorang, kemampuan verbal mengarah pada kecerdasan dalam belajar.Perbedaan sosial dan kepribadian dengan melihat bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Harfiyahnya laki-laki dituntut kuat, tangguh, tidak menangis dan perempuan lebih memakai emosional dan perasaannya.

Perilaku seksual manusia
a. Respon seksual
    Seksualitas diekspresikan melalui hubungan atau interaksi dengan individu yang berjenis kelamin berbeda. Seksualitas berhubungan dengan perasaan seseoarang tentang dirinya dan cara mengkomunikasikan melalui tindakan kepada lawan jenis. 
Empat fase dari respon seksual :
    1. Excitement : Pada Fase awal atau kegembiraan ini bermula dari gairah seksual yang berlangsung dari satu menit hingga lebih.
    2. Plateau : Fase plateu dapat berlangsung singkat atau lama tergantung rangsangan dan dorongan seksual.
    3. Orgasm : Fase ketiga ini merupakan fase tersingkat yang melibatkan orgasme, orgasme ini adalah rangkaian kontraksi otot ritmis.
    4. Resolution : Pada fase ini kembalinya tubuh ke kondisi normal sebelum rangsangan dimulai atau tidak terangsang.

b. Orientasi seksual
    Pola ketertarikan seksual, romantis, atau emosional untuk berhubungan dengan orang lain (laki-laki, wanita, atau keduanya) merupakan orientasi seksual American Psychological Association (2013). Jadi istilah orientasi seksual mengacu pada daya tarik seksual dan kasih sayang seseorang terhadap anggota dari jenis kelamin yang berlawanan atau sama.
    1. Heteroseksual :tertarik secara seksual kepada gender yang berlawanan.
    2. Homoseksual : orientasi seksual yang memiliki daya tarik seksual
sesama jenis
    3. Biseksual : Keadaan dimana seseorang dapat menyukai sesama jenis dan juga dapat tertarik pada lawan jenis

Kesehatan seksual manusia
a. Sexual disfunction and problems
    1. Paraphilia : kondisi dimana orang lebih suka mencapai gairah seksualnya dengan melakukan perilaku seksual yang tidak biasa atau tidak diterima secara seksual.
    2. Disfungsi seksual : masalah dengan fungsi seksual atau dengan kerja fisik yang actual dari hubungan seks.
    3. Penyebab dan pengaruh disfungsi seksual : disebabkan oleh factor organic seperti penyakin atau efek samping dari obat obatan, faktor sosial budaya seperti sikap negatif terhadap perilaku seksual dan faktor psikologis yang berasal dari masalah kepribadian, peristiwa traumatis atau masalah hubungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSES DAN FUNGSI MENTAL : Sensasi dan Persepsi

LEARNING DAN INTELEGENSI

MOTIVASI DAN EMOSI