PSYCOLOGICAL DISORDER & TERAPI

 PSYCOLOGICAL DISORDER & TERAPI



Konsep abnormalitas

Perilaku-perilaku yang sering dilakukan itu dianggap normal,sedangkan perilaku-perilaku yang jarang/tidak pernah dilakukan itu dianggap abnormal. Abnormalitas merupakan kondisi dimana seseorang berprilaku menyimpang dari norma-norma atau aturan-aturan yang ada di lingkungan,pemikiran yang berlawanan dengan norma-norma yang ada,perilaku yang selalu membuat orang lain merasakan ketidaknyamanan pada orang tersebut,dan pola pikir yang membuat orang tersebut merugikan diri sendiri dan orang lain.

Definisi abnormal didasarkan pada penyimpangan dari standar statistik: Perilaku, pikiran, atau emosi yang tidak biasa secara statistik jarang terjadi atau menyimpang dari norma. Namun menurut definisi ini, orang yang sangat cerdas atau sangat bahagia akan dianggap abnormal. Oleh karena itu, untuk mengidentifikasi kelainan, kita harus mempertimbangkan lebih dari sekedar frekuensi statistik.

Jenis-jenis gangguan psikologi

a. Anxiety

Anxiety adalah sebuah kelainan yang gejala utamanya adalah berlebihan dan tidak realistisnya kecemasan.

Tipe-tipe anxiety dan gejalanya :

1. Phobia : ketakutan terus menerus terhadap suatu objek, situasi, aktivitas sosial.

2. Free-floating anxiety : sebuah kecemasan yang tidak berhubungan dengan penyebab yang belum spesifik dan diketahui.

3. Social anxiety disorder (social phobia): ketakutan untuk berinteraksi dengan orang lain atau saat berada di situasi sosial yang mungkin dapat mengarah pada evaluasi negatif

4.Specific phobia : ketakutan terhadap benda, situasi tertentu atau acara.

5. Claustrophobia : takut untuk berada di area kecil dan tertutup

6.Acrophobia : ketakutan terhadap ketinggian

7.Agoraphobia : ketakutan berada di tempat atau situasi di mana melarikan diri adalah suatu hal yang sulit dan tidak mungkin

8.Panic attack : timbulnya kepanikan yang hebat secara tiba-tiba yang memiliki gejala fisik saat stress terjadi, seringkali dengan perasaan akan meninggal/sekarat.

9.Panic disorder : terjadinya panic attack lebih dari sekali atau berulang kali dan menyebabkan penderitanya cemas atau perubahan perilaku.

10.Generalized anxiety disorder : ketakutan seseorang akan datangnya malapetaka dan diiringi oleh gejala fisik stress yang berlangsung selama 6 bulan atau lebih.


b. Dissociative

Gangguan disosiatif melibatkan terputusnya, atau disosiasi, dalam kesadaran, ingatan, atau rasa identitas seseorang. “Perpecahan” ini lebih mudah dipahami ketika memikirkan tentang bagaimana orang terkadang berkendara ke suatu tempat dan kemudian bertanya-tanya bagaimana mereka sampai di sana—mereka tidak ingat perjalanannya sama sekali. Mengemudi “pilot otomatis” semacam ini terjadi ketika rutenya familiar dan sering dilalui. Salah satu bagian dari pikiran sadar adalah memikirkan tentang pekerjaan, sekolah, atau apa pun yang paling penting dalam pikiran, sedangkan pusat kesadaran yang lebih rendah sedang mengemudikan mobil, berhenti di rambu dan lampu, dan berbelok bila diperlukan. Perpecahan dalam perhatian sadar ini sangat mirip dengan apa yang terjadi pada gangguan disosiatif. Perbedaannya adalah pada kelainan ini, disosiasinya lebih jelas dan tidak disengaja.

Tipe-tipe dissociative

a. Dissociative amnesia (aku siapa?)

Dissociative Amnesia mungkin terdengar seperti amnesia retrograde, namun penyebabnya berbeda. Pada amnesia retrograde, hilangnya ingatan biasanya disebabkan oleh cedera fisik, seperti pukulan di kepala.Pada amnesia disosiatif, penyebabnya lebih bersifat psikologis. “Pukulan” yang dimaksud adalah masalah mental, bukan fisik. Hilangnya ingatan yang dilaporkan biasanya terkait dengan pengalaman stres atau traumatis emosional, seperti pemerkosaan atau pelecehan masa kanak-kanak (Chu et al., 1999; Kirby et al., 1993), dan tidak bisa dijelaskan lebih detail.

b. Dissociative Identity Disorder (berapa banyak diriku?)

Dissociative Identity Disorder (DID) sebelumnya dikenal sebagai gangguan kepribadian ganda. Dalam gangguan ini, seseorang tampaknya mengalami setidaknya dua atau lebih kepribadian berbeda yang ada dalam satu tubuh.Mereka ada kepribadian “inti”, namun kepribadian ini tidak tahu apa-apa tentang kepribadian lain dan dapat mengalami kehilangan ingatan dan waktu.Fugue (lupa apa yang sudah dilalui) sering terjadi pada Dissociative Identity Disorder , dengan kepribadian inti mengalami saat-saat “terbangun” dan kaget berada di tempat asing atau bersama orang-orang yang memanggil seseorang dengan nama lain (Kluft, 1984).


c. Mood

Mood adalah keadaan emosional seseorang. Mood seseorang dapat berlangsung dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam istilah psikologis, kata “:affect” digunakan dalam arti emosi atau mood. Mood disorder merupakan gangguan pada emosi dan disebut juga dengan gangguan afektif.

Penyebab mood disorder

-ketidakseimbangan zat kimia dalam otak

-riwayat keluarga depresi

-ketidakberdayaan mengenai suatu hal

-kognitif sosial


d. Eating

Eating disorder atau biasa disebut gangguan makan biasanya sering dialami oleh wanita. Eating disorder yang berlangsung secara terus menerus dapat menyebabkan gangguan secara fisik dan psikis.

Jenis-jenis eating disorder:

1. Anorexia nervosa

    Kondisi dimana seseorang mengurangi makan samapi berat badannya menjadi sangat rendah,bahkan kurang dari batas minimal. Anorexia dapat menyebabkan sekresi hormon tidak normal,otot jantung lemah,diare,hilangnya jaringan otot bahkan tidak teraturnya menstruasi pada wanita.

2. Bulimia nervosa 

    Kondisi dimana seseorang makan berlebihan dalam jumlah besar sekaligus dan kemudianmenggunakan metode yang tidak sehat untuk mengurangi berat badan.

3. Binge eating disorder

    Kondisi dimana seseorang memiliki gangguann makan berlebihan atau menggunakan metode lainnya yang tidak tepat untuk menambah berat badan.


e. Sexual dysfunction

    Sexual dysfunction adalah masalah fungsi seksual atau fungsi fisik yang sebenarnya dari tindakan stress.

Contoh sexual dysfunction: a. Gangguan hasrat atau gairah

                                             b. Gangguan hasrat sexual hipoaktif

                                             c. Gangguan berhubungan dengan fisik pada hubungan seksual meliputi gangguan ereksi dan nyeri

                                             d. Ketidakmampuan mencapai orgasme 

Penyebab sexual dysfunction :

1. Faktor organic : berasal dari masalah fisik seperti penyakit

2. Faktor sosiokultura : berasal dari pengaruh luar yang membentuk sikap negatif terhadap aktivitas seksual

3. Faktor psikologis : kecemasan atau kinerja hubungan sex,depresi dan lainnya


f. Schizophrenia

    Schizophrenia adalah gangguan dimana penderitanya menderita pemikiran yang tidak teratur,perilaku aneh,halusinasi,dan ketidakmampuan untuk membedakan antara fantasi dan kenyataan.

Gejala Schizophrenia : 

a. Delusions : keyakinan salah yang dianut oleh seseorang yang menolak untuk menerima kenyataan.

b. Psychotic : mengacu pada ketidakmampuan individu untuk memisahkan apa yang nyata dan apa yang fantasi

c. Hallucinations : persepsi sensor yang salah, seperti mendengar suara yang tidak ada.

d. Flat affect : kurangnya respons emosi

e. Catatonia : perilaku yang terganggu mulai dari imobilias seperti patung hingga ledakan energik, gerakan panik, dan berbicara

f. Positive symptoms : gejala dari schizophrenia yang merupakan perilaku ekses atau terjadi selain perilaku normal seperti halusinasi, delusi, dan distosi pemikiran.

g. Negative symptoms : gejala dari schizophrenia yang kurang dari perilaku normal atau tidak adanya perilaku normal seperti kurang fokus, kurangnya respons emosi, dan buruknya pemakaian kata.

Penyebab Schizophrenia

* positive symptoms

* genetik

* struktur otak

* biologis

* stress vulnersnillity model


g. Personality disorder

  Personality disorder menjadi kepribadian penderitanya. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa sebenarnya personality disorder tidak berlku seumur hidup seperti yang pernah diyakini.


Tipe-tipe personality disorder

   DSM-5 mencantumkan 10 jenis gangguan kepribadian dalam tiga kategori dasar (American Psychiatric Association, 2013) yaitu keadaan dimana orangnya dipandang aneh atau eksentrik oleh orang lain (Paranoid, Schizoid, Schizotypal), keadaan dimana perilaku orang tersebut sangat dramatis, emosional, atau tidak menentu (Antisosial, Borderline, Histrionik, Narsistik), dan emosi utamanya adalah anxiety serta ketakutan (Avoidant, Dependent, Obsessive-Compulsive). Kategori-kategori ini diberi label Cluster A, Cluster B, dan Cluster C.

 

Penyebab personality disorder

- faktor genetik

- marah marah pada anak

- rasa takut yang rendah

- masalah keluarga


Penanganan personality disorder:

1. Terapi berbicara

2. Obat-obatan

3. Terapi kelompok

4. Perawatan rumah sakit

5. Dukungan sosial



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSES DAN FUNGSI MENTAL : Sensasi dan Persepsi

LEARNING DAN INTELEGENSI

MOTIVASI DAN EMOSI